resume satelit
Jenis-jenis Citra Satelit
1.
Satelit Landsat (land satelite)
Citra
Landsat TM merupakan salah satu jenis citra satelit penginderaan jauh yang
dihasilkan dari sistem penginderaan jauh pasif. Landsat memiliki 7 saluran
dimana tiap saluran menggunakan panjang gelombang tertentu. Satelit landsat
merupakan satelit dengan jenis orbit sunsynkron (mengorbit bumi dengan hampir
melewati kutub, memotong arah rotasi bumi dengan sudut inklinasi 98,2 derajat
dan ketinggian orbitnya 705 km dari permukaan bumi. Luas liputan per scene
185km x 185km. Satelit Landsat memiliki resolusi spasial antara 15m s/d 30m dan mampu merekam objek terkecil dilapangan
sebesar 30x30 meter. Harga satelit Landsat adalah sebesar Rp. 2.000.000/scene.
2. Satelit SPOT (systeme
pour I’observation de la terre)
SPOT merupakan sistem satelit observasi bumi yang mencitra
secara optis dengan resolusi tinggi dan diopersikan di luar angkasa. Sistem
satelit SPOT terdiri dari serangkaian satelit dan stasiun pengontrol
denga cangkupan kepentingan yaitu, kontrol dan pemograman satelit, produksi
citra, dan distribusinya.
SPOT yang merupakan singkatan dari Satellite Pour
l’Observtion de la Terre dijalankan oleh Spot Image yang terletak di
Prancis. Sistem ini dibentuk olen CNES (Biro Luar Ankgasa milik Prancis) pada
tahun 1978.
Tujuan dibentuk SPOT adalah ;
1. Untuk meningkatkan
pengetahuan dan pengelolaan kebumian melalui eksplorasi sumber daya bumi.
2. Mendeteksi dan
meramalkan fenomena-fenomena klimatologi dan oseanografi
3. Mengawasi aktivitas
manusia dan fenomena alam.
Orbit SPOT adalah orbit polar, circular, sun syncrhonous dan
berfase. Sudut inklinasi dari bidang orbitalnya dikombinasikan dengan rotasi
bumi di seputaran poros kutub sehingga satelitnya dapat berpindah ke tiap titik
di permukaan bumi dalam 26 hari.
Orbitnya memiliki ketingggian 832 km di atas permukaan air laut
dengan inklinasi 98,7o dan bervelosi sejumah 14 kali per hari.
Jenis Satelit SPOT:
SPOT 1 : diluncurkan pada 22 Februari 1986 dengan dilenkapi
sistem pencitraan 10 pankromatik dan kemampuan resolusi gambar multispektral
pada tingkat 20 meter. Ditinggalkan Satelit jenis ini mulai ditingglakan pada
31 Desember 1990 karena diluncurkannya satelit SPOT jenis baru .
SPOT 2 : diluncurkan pada 22 Januari 1990 dan masih tetap
digunakan
SPOT 3 : diluncurkan pada 26 September 1993. Berhenti
difungsikan pada 14 November 1997.
SPOT 4 : diluncurkan pada 24 Maret 1998. Memiliki kemajuan yang
cukup besar dari satelit sebelumnya , SPOT – 1 ,2,dan 3. Perubahan yang utama
adalah modifikasi dari HRV (High Resolution Visible) menjadi High Resolution
Visible and Infrared Instrument (HRVIR). Sehingga memiliki kemampuan tambahan
dalam mendeteksi gelombang tengah inframerah (1.58 – 1.75 microm) untuk
keperluan survei geologi, survei vegetasi dan survei tutupan salju.
SPOT 5 : diluncurkan pada 4 Mei 2002 dengan kemampuan resolusi
tinggi yang berkisar pada level 2,5 meter , 5 meter, dan 10 meter. Sistem
satelit obserbasi SPOT–5 berhasilkan diluncurkan oleh Ariane 4 dari Guaina
Spaace Centre di Kouro pada tengah malam 3-4 Mei 2002 dengan tujuan untuk
memastikan kelanjutan pelayanan terhadap kebutuhan informasi pencitraan dan
untuk meningkatkan kualitas data dan citra melalui tindakan antisipatif
terhadap kebutuhan pasar.
Dibandingkan dengan satelit obeservasi sebelumnya, SPOT–5
memberikan perubahan kemajuan yang besar yang memberikan solusi citra dengan
biaya yang efektif. Resolusi pada sistem satelit obeservasi ini meningkat
hingga 5 meter dan 2,5 meter dan sudut pandang yang lebar (wide imagin
swath), dimana mencakup 60 x 60 km atau 60 x 120 km dalam insturmen mode
kembar. SPOT -5 memberikan perpaduan yang ideal antara resolusi yang tinggi dan
juga jarak pandang yang luas. SPOT–5 dilengkapi dengan 2 buah instrumen
geometrikal yang berosolusi tinggi, High Resolution Geometric (HRG) yang
menawarkan citra beresolusi tinggi pada 2 mode, yaitu resolusi hingga kisaran
2,5–5 meter pada mode panchromatic, dan resolusi hingga kisaran 10 meter pada
multispectral mode.
SPOT–5 juga memiliki instrumen pencitraan HRS (High Resolution
Stereoscopic), yaitu kemampuan untuk menangkap citra stereopair secara serentak
untuk keperluan citra relief peta. Instrumen ini dioperasikan dalam mode
panchromatic, sehingga beresolusi tinggi dengan 2 kamera yang ditempatkan pada
bagian depan dan belakang satelit. Kemampuan instrumen HRS ini sangat
menguntungkan karena dapat mencitra area yang luas hanya dalam satu pencitraan.
Pasangan stereo yang didapat dapat digunakan dalam berbagai aplikasi 3D terrain
modeling dan Computer Environments seperti Flight Simulator Databases, Pipeline
Corridors, dan Mobile Phone Network Planning.
Citra satelit SPOT–5 baik digunakan baik dalam keperluan
pembuatan peta berksala sedang (1:25 000 dan 1: 10 000) , perencanaan desa dan
kota, eksplorasi minyak dan gas, dan manajemen bencana alam.
SPOT-6 : Satelit SPOT-6 yang dikembangkan oleh Astrium telah
berhasil diluncurkan pada 9 September 2012 oleh sebuah peluncur PSLV dari
Satish Dhawan Space Center di India dan SPOT-7 rencananya akan diluncurkan pada
tahun 2014. Satelit SPOT-6 bergabung
dengan Pleiades-1A dan Pleiades-1B.
SPOT-6 memiliki resolusi 1.5 meter Pankromatik dan 8 meter
multispektral (Blue, Green, Red, Near-IR) dan akan menawarkan produk-produk
untuk bidang pertahanan, pertanian, kehutanan ,pemantauan
lingkungan, pengawasan pesisir, rekayasa, minyak dan
gas, dan industri pertambangan.
SPOT-6 dan SPOT-7 akan menjamin pelayanan satelit SPOT-4
dan SPOT-5, yang telah beroperasi sejak tahun 1998 dan
2002. Selain itu, misi peluncuran SPOT-6 dan SPOT-7 bertujuan untuk
meningkatkan pelayanan dan kualitas dibandingkan SPOT sebelumnya, terutama
dalam hal perekaman tasking dan kapasitas pengambilan data. SPOT-6 dan
SPOT-7 akan bekerja selama 10 tahun.
KARAKTERISTIK SENSOR SPOT-6
Contoh citra satelit SPOT-6
1,5 meter SPOT-6 (Area Bora-Bora, French Polynesia, 12 Agustus
2012)
3. Satelit ASTER
(advanced spaceborne emission and reflecton radiometer)
Satelit
yang dikembangkan negara jepang dimana sensor yang dibawa terdiri dari VNIR,
SWIR, dan TIR. Satelit ini memiliki orbit sunshyncronus yaitu orbit satelit
yang menyelaraskan pergerakan satelit dalam orbit presisi bidang orbit dan
pergerakan bumi mengelilingi matahari, sedemikian rupa sehingga satelit
tersebut akan melewati lokasi tertentu di permukaan bumi selalu pada waktu
lokal yang sama setiap harinya. Ketinggian orbitnya 707 km dengan sudut
inklinasi 98,2 derajat.
4. Satelit QUICKBIRD
Citra Satelit yang dihasilkan dari pemotretan atau perekaman
melalui sensor yang ditempatkan pada satelit Quickbird, memiliki resolusi
spasial 0.61 m pankromatik (BW) dan 2.4 m multipektral (berwarna), dengan
ketelitian lokasi 23 m tanpa menggunakan titik kontrol tanah. Kemampuan cakupan
dalam sekali perekaman tunggal seluas 16.5 km x 16.5 km atau perekaman dalam
bentuk strip seluas 16.5 km x 115 km.
Peluncuran
|
Tanggal : 18 Oktober
2001
Range waktu Peluncuran
: 1851-1906 GMT (1451-1506 EDT)
Roket Peluncur : Delta
II
Lokasi Peluncuran :
SLC-2W, Vandenberg Air Force Base, California
|
|
Orbit
|
Tinggi: 450 km, 98
derajat, sun-synchronous inclination
Putaran ke lokasi yg
sama : 2-3 hari tergantung posisi Lintang
Periode orbit : 93.4
minutes
|
|
Perekaman Per Orbit
|
~128 gigabits (sekitar
57 image area tunggal)
|
|
Lebar Sapuan &
Luas Area
|
Lebar Sapuan : 16.5
kilometer di atas nadir dan kemampuan sapuan tanah : 544 km di pusat daerah
lintasan satelit (hingga ~30° off-nadir) Areas of interest
1.
Single Area: 16.5 km x 16.5 km
2.
Strip: 16.5 km x 115 km
|
|
Ketelitian
|
Kesalahan radius 23
meter, dan kesalahan linear 17 meter (tanpa titik kontrol)
|
|
Resolusi Sensor &
Spectral Bandwidth
|
Pankromatik
1.
61 centimeter (2 ft) Ground Sample Distance (GSD) pada nadir
2.
Black & White: 445 s/d 900 nanometer
|
Multispektral
•
2.4 meter (8 ft) GSD pada nadir
•
Blue: 450 – 520 nanometer
•
Green: 520 – 600 nanometer
•
Red: 630 – 690 nanometer
•
Near-IR: 760 – 900 nanometer
|
Dynamic Range
|
11-bit per pixel
|
|
Kapasitas Penyimpanan
|
128 gigabit
|
|
Dimensi & Umur
Satelit
|
Perkiraan usia : s/d
tahun 2010
Bobot : 1050 Kg,
panjang 3.04-meter (10-ft).
|
Dengan resolusi spasial yang tinggi, citra satelit Quickbird
mampu menyajikan penampakan objek cukup detail dan bisa menampilkan objek
hingga skala 1 : 2,500.
Contoh tampilan citra QuickBird
60cm
Natural QuickBird, Waropen, Papua
60cm Red
QuickBird, Waropen, Papua
60cm Green
QuickBird, Waropen, Papua
5. Satelit ALOS
Jepang menjadi salah satu negara yang
paling inovatif dalam pengembangan teknologi satelit penginderajaan jarak jauh
setelah diluncurkannya satelit ALOS (Advaced Land Observing Satellite) pada
tanggal 24 Januari 2006. ALOS adalah satelit pemantau lingkungan yang busa
dimanfaatkan untuk kepentingan kartografi, observasi wilayah, pemantauan
bencana alam dan survey sumberdaya alam.
6.
Satelit GeoEye
GeoEye-1 merupakan Satelit pengamat
Bumi yang pembuatannya disponsori oleh Google dan National
Geospatial-Intelligence Agency (NGA) yang diluncurkan pada 6 September 2008
dari Vandenberg Air Force Base, California, AS. Satelit ini mampu memetakan
gambar dengan resolusi gambar yang sangat tinggi dan merupakan satelit
komersial dengan pencitraan gambar tertinggi yang ada di orbit bumi saat ini.
7. Satelit WorldView
Satelit WorldView-2 adalah satelit
generasi terbaru dari Digitalglobe yang diluncurkan pada tanggal 8 Oktober
2009. Citra Satelit yang dihasilkan selain memiliki resolusi spasial yang
tinggi juga memiliki resolusi spectral yang lebih lengkap dibandingkan produk
citra sebelumnya. Resolusi spasial yang dimiliki citra satelit WorldView-2 ini
lebih tinggi, yaitu : 0.46 m – 0.5 m untuk citra pankromatik dan 1.84 m untuk
citra multispektral. Citra multispektral dari WorldView-2 ini memiliki jumlah band
sebanyak 8 band, sehingga sangat memadai bagi keperluan analisis-analisis
spasial sumber daya alam dan lingkungan hidup.
8. Satelit NOAA
(National Oceanic and Atmospheric Administration)
Satelit NOAA merupakan satelit
meterologi generasi ketiga milik ”National Oceanic and Atmospheric
Administration” (NOAA) Amerika Serikat. Munculnya satelit ini untuk
menggantikan generasi satelit sebelumnya, seperti seri TIROS (Television and
Infra Red Observation Sattelite, tahun 1960-1965) dan seri IOS (Infra Red
Observation Sattelite, tahun 1970-1976). Konfigurasi satelit NOAA adalah pada
ketinggian orbit 833-870 km, inklinasi sekitar 98,7 ° – 98,9 °, mempunyai
kemampuan mengindera suatu daerah 2 x dalam 24 jam (sehari semalam).
Komentar
Posting Komentar